MAKLUMATPUBLIK - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) mencatat pendapatan sebesar US$ 101,51 juta di kuartal I-2025, sementara laba bersihnya mencapai US$31,37 juta atau sekitar Rp528,91 miliar. Ini merupakan penurunan 33,97% dibandingkan tahun lalu.
Direktur Keuangan PGEO, Yurizki Rio, menjelaskan bahwa pendapatan tersebut tercapai di tengah ketidakpastian dalam industri energi dan ekonomi global. Laporan keuangan menunjukkan total aset PGEO senilai US$3,03 miliar, meningkat 0,93% dari tahun sebelumnya. Ekuitasnya mencapai US$2,04 miliar, dengan kas dan setara kas sebesar US$703,86 juta, tumbuh 7,43%. Kas bersih dari aktivitas operasi mencapai US$77,47 juta, naik 12,04% secara tahunan.
PGEO berkomitmen untuk mempercepat pengembangan panas bumi dan menjamin kedaulatan energi nasional. Menurut mereka, ketegangan geopolitik dan fluktuasi ekonomi global berdampak pada investasi energi bersih. Kinerja kas operasional yang kuat menunjukkan efektivitas strategi yang diterapkan manajemen.
PGEO menargetkan kapasitas terpasang 1 gigawatt (GW) dalam 2-3 tahun, melalui proyek seperti Lumut Balai Unit 2 (55 MW) dan Hululais Unit 1 & 2 (110 MW). Proyek Lumut Balai Unit 2 rencananya beroperasi pertengahan tahun ini. Direktur Utama PGEO, Julfi Hadi, menekankan pentingnya fokus pada pengembangan energi panas bumi dan tetap menjaga profitabilitas serta efisiensi biaya.
Narasumber https://maklumatpublik.blogspot.com/