MAKLUMATPUBLIK - Badan Energi Nasional China mengumumkan bahwa kapasitas pembangkit listrik dari energi terbarukan, seperti angin dan surya, telah melampaui kapasitas energi termal, yang sebagian besar berasal dari batu bara. Ini merupakan pencapaian penting dalam transisi energi China, yang dikenal sebagai penghasil emisi gas rumah kaca terbesar di dunia. China berkomitmen untuk mencapai puncak emisi karbon pada tahun 2030 dan netralitas karbon pada tahun 2060.
Pada kuartal pertama tahun 2025, kapasitas tenaga angin dan fotovoltaik baru yang dipasang di China mencapai 74,33 juta kilowatt, sehingga total kapasitas terpasang kumulatif mencapai 1,482 miliar kilowatt, melebihi kapasitas terpasang tenaga termal yang sebesar 1,451 miliar kilowatt untuk pertama kalinya. Presiden Xi Jinping menyatakan bahwa upaya melawan perubahan iklim akan terus berjalan, terlepas dari perubahan situasi internasional, dan bahwa China akan mengumumkan komitmen pengurangan gas rumah kaca untuk tahun 2035.
China mengalami pertumbuhan pesat dalam energi terbarukan, menambahkan 357 gigawatt dari tenaga angin dan surya tahun lalu, jauh lebih banyak dibandingkan dengan penambahan di Amerika Serikat. Negara ini mencapai target pemasangan kapasitas tenaga surya dan angin sebesar 1. 200 GW enam tahun lebih awal. Penambahan kapasitas terbarukan pada kuartal pertama 2025 melampaui peningkatan total konsumsi listrik di China, menunjukkan perubahan struktural dalam sektor listrik.
Walaupun ada peningkatan energi terbarukan, batu bara masih berperan penting, dengan pembangunan proyek pembangkit listrik tenaga uap batu bara sebesar 94,5 gigawatt yang dimulai pada tahun 2024.
Narasumber https://maklumatpublik.blogspot.com/