maklumatpublik - www.bet-888.org Sebuah akun TikTok berinisial @v*** mengunggah rekaman video percakapannya dengan seorang driver transportasi online yang diduga melakukan pelecehan verbal. Korban yang merupakan seorang remaja berusia 16 tahun mengungkapkan bahwa pengemudi tersebut berusia 48 tahun dan sepenuhnya menyadari usia korban saat melakukan tindakan tidak pantas tersebut.
Menurut penuturan korban, mereka sudah berbincang sebelumnya, namun ia baru mulai merekam ketika sudah hampir sampai di tujuan. Hal ini disebabkan oleh rasa kaget dan ketakutannya, sehingga ia tidak langsung terpikir untuk merekam sejak awal.
Korban juga menjelaskan bahwa ia hanya mengiyakan percakapan tersebut karena merasa takut sesuatu yang buruk akan terjadi jika menolak untuk melanjutkan pembicaraan. Korban pun telah melaporkan kejadian ini kepada pihak Grab, yang kemudian menyatakan akan menindaklanjutinya.
Kronologi Kejadian
Dalam unggahan TikTok-nya, korban menjelaskan lebih lanjut mengenai kejadian yang dialaminya. Ia juga menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan warganet yang telah memberikan komentar dan menyebarkan kisahnya agar lebih banyak orang waspada terhadap bahaya di sekitar mereka.
"Halo teman-teman, saya ingin memulai dengan mengatakan bahwa saya sangat menghargai semua komentar yang menghibur, saya sangat berterima kasih. Saya akan menggunakan Google Translate karena saya tidak fasih berbahasa Indonesia, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya,” tulisnya.
“Saya akan membuat video tentang semua ini, tetapi karena saya tidak fasih berbahasa Indonesia, saya rasa itu tidak akan membantu. Terima kasih kepada semua orang yang telah membagikan kisah ini kepada orang lain sehingga mereka juga dapat lebih waspada terhadap lingkungan sekitar,” lanjtunya.
Korban mengungkapkan bahwa begitu tiba di tujuan, ia langsung melaporkan kejadian tersebut ke pihak Grab yang segera menindaklanjuti laporan tersebut dengan menghubunginya dan memastikan akan mengambil tindakan atas kejadian ini.
Korban juga menceritakan bahwa selama perjalanan, driver tersebut menanyakan hal-hal yang tidak pantas, seperti apakah korban memiliki pengalaman seksual dan apakah ia tertarik untuk mencobanya. Korban terus menolak ajakan tersebut.
Selain itu, pengemudi juga ingin menunjukkan film porno anak-anak, yang langsung ditolak oleh korban berkali-kali. Driver itu bahkan mengungkapkan bahwa ia baru saja mengakhiri hubungan dengan seorang wanita berusia 18 tahun. Korban menegaskan bahwa kejadian ini sangat mengkhawatirkan dan mengingatkan orang lain untuk lebih berhati-hati.
Respon Pihak Penyedia Layanan
Menanggapi laporan ini, pihak Grab memberikan komentar di unggahan korban, menyatakan bahwa mereka turut prihatin atas kejadian yang dialami dan telah menerima laporan tersebut untuk ditindaklanjuti. Grab menuliskan:
"Selamat pagi kak, Sebelumnya kami turut prihatin atas kejadian yg dialami. Sbg info, saat ini laporan tsb sdh kami terima & tengah ditindaklanjuti.”
Komentar tersebut pun memicu berbagai tanggapan dari warganet. Beberapa di antaranya menuntut tindakan tegas terhadap driver tersebut. Seorang pengguna TikTok dengan akun @ni** berkomentar, "Pecat!" Sementara akun @ev** menuliskan, "Driver harus di-banned biar nggak bisa ambil penumpang perempuan lagi."
Kasus ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati saat menggunakan layanan transportasi online. Penting bagi pengguna, terutama perempuan dan anak di bawah umur, untuk tetap waspada dan mengetahui langkah-langkah yang bisa diambil jika mengalami kejadian serupa.
Melaporkan insiden pelecehan ke pihak penyedia layanan dan berbagi pengalaman dengan publik dapat membantu mencegah kejadian serupa terjadi pada orang lain.
Dengan semakin banyaknya kesadaran akan isu ini, diharapkan perusahaan transportasi online dapat meningkatkan sistem keamanan mereka demi melindungi para pengguna dari potensi tindakan pelecehan atau kekerasan selama perjalanan.
Narasumber : https://maklumatpublik.blogspot.com/






.jpeg)